Trip kami di Jawa Tengah berlanjut dari kota Lunpia ke kota Gudeg. Perjalanan daratnya ditempuh kurang lebih sekitar 3 jam-an sebagian melalui jalan tol Semarang-Solo. Sebelumnya kami sempat mampir di Bawen dulu untuk mengunjungi Cimory on The Valley, salah satu tempat wisata keluarga yang asyik dan seru. Cerita kunjungannya bisa dibaca di sini.

Sekitar jam 8 malam kami masuk ke Yogyakarta. Jalanan lengang. Perjalanan kami dari arah Boyolali melewati Klaten, menebus malam, terasa cepat. Sempat mampir untuk makan malam mie tek-tek khas Jawa di kawasan dekat Candi Prambanan, memberi energi badan yang lelah, meski sebetulnya hati tetap sumringah. Mengarah ke pusat kota Yogyakarta, kami mengikuti petunjuk Google Maps untuk stay di hari pertama kami di Yogyakarta, yaitu di Ibis Style Yogyakarta.

Lokasi Strategis dan Accor Group Hotel

Lokasi Ibis Style Yogyakarta dekat dengan tujuan wisata utama di kota Gudeg, yaitu Jalan Malioboro yang jaraknya sekitar 500-an meter, hanya 10 menit jalan kaki. Asyik kan! Jadi mau belanja, kulineran khas Yogya, atau sekedar jalan-jalan, bisa dengan mudah dilakukan.

Brand Ibis sendiri sudah lama kita kenal. Salah satu brand kuat dari grup Accor Hotels ini jaringannya sudah mendunia dan di Indonesia pun sudah banyak membuka cabang. Ibis sendiri punya tiga kasta, yaitu level pertama Ibis Budget, masuk ke kelas budget hotel dengan logo Ibis biru. Di level kedua adalah Ibis dengan warna logo merah, dan yang tertinggi adalah Ibis Style dengan warna logo hijau. Nah, apa keunikan brand Ibis Style, mari kita perhatikan perbedaan dari Ibis Style Yogyakarta ini.

Baca juga artikel-artikel review kami dari hotel-hotel grup Accor berikut:

1. Ibis Style Mangga Dua Square, Paduan Stylish, Seni, dan Service Sempurna

2. Menginap Nyaman di Ibis Terbesar di Indonesia, Ibis Bandung Trans Studio

3. Mercure Karawang, Pilihan Tepat untuk Hotel Bisnis atau pun Staycation Keluarga di Karawang Barat

Lobby Luas dengan Sentuhan Khas Yogya

Kami datang di Ibis Style Yogyakarta sekitar jam 8-an malam. Sebelum masuk ke area lobby ada petugas yang menyapa kami di area depan hotel, menyarankan kami untuk sedikit memutar ke Jalan Dagen karena memang jalan masuk kendaraan ke lobby agak menanjak, dikhawatirkan gesruk bagian bawah mobil kami.

Sampai di depan lobby Ibis Style Yogyakarta, kami dibantu dengan sigap dan ramah seorang staff concierge. Tas dan koper dibantu dibawakan. Lobby-nya sendiri cukup luas, tidak sumpek. Sebagian besar ditutupi dinding kaca, jadi kesan lapang lebih terasa. Beberapa ornamen khas kota Gudeg seperti lampu hias jalanan, meja terbuat dari komponen sepeda ontel, menguatkan kesan lokal budaya Yogyakarta.

Meja receptionist Ibis Style Yogyakarta terdiri dari dua bagian besar, dengan bentuk oval yang unik senada dengan hiasan di plafonnya yang berlekuk-lekuk warna hijau. Salah satu meja kalo nggak salah digunakan untuk member All Accors jika kondisi check-in ramai. Ada prioritas donk kalo member.

Kenyamanan Superior Room

Setelah mendapatkan room key card, kami segera menuju ke lantai 3. Kamar yang kami booking adalah tipe Superior Room. Ibis Style Yogyakarta sendiri punya tiga tipe kamar: Superior Room (23m²), Deluxe Room (26m²), dan Family Room (32m²). Interior desain ketiga tipe kamar ini tidak jauh berbeda, perbedaan paling utama adalah luas kamar.

View this post on Instagram

A post shared by JKL Diary – Family Blogger (@jamesandlenny)

Pada bagian foyer (area pintu masuk kamar dan pintu bathroom) terdapat rak untuk menaruh koper dan tas, serta lemari yang berisi room facilities, seperti safe deposit box, mini refrigerator, hanger, dan coffee/tea maker facilities. Di area ini lantainya ubin, sementara begitu masuk area bed room berlantai parket kayu.

Untuk area bedroom kebetulan kami mendapatkan kamar twin bed. Interiornya colorful, inilah salah satu ciri khas Ibis Style, kamar-kamarnya selalu penuh warna dan nyeni. Bagian head bed menggunakan kayu yang diukir dengan motif batik kembang. Dua nakas kayu menempel di samping kiri-kanan ranjang.

Tepat di depan ranjang terdapat working desk panjang, leluasa untuk dipakai kerja. Satu TV LED menempel di dinding. Sementara di sisi samping bed juga ditempatkan satu tempat duduk tunggal.

Untuk bathroom kamar Ibis Style Yogyakarta menggunakan standing hot water shower. Wet area-nya berdinding kaca langsung ke arah bedroom (jangan khawatir, disediakan blind curtain). Bagus sih untuk mengawasi anak balita yang mandi di bathroom.

Malam itu setelah beres foto sana-sini, dengan sisa tenaga yang ada kami membersihkan badan dengan air hangat, melemaskan otot setelah menempuh perjalanan panjang. Baru menjelang tengah malam kami tidur nyenyak… zzz… zzz…

Breakfast at Streats Restaurant

Salah satu hal yang buat kami terkesan menginap di Ibis Style Yogyakarta adalah breakfast. Protokol kesehatan yang diterapkan cukup ketat. Dari awal masuk restoran tamu diminta untuk menggunakan hand sanitizer. Meja dan kursi tempat duduk diatur berjarak, aman untuk social distancing.

Menu-menunya Streat Restaurant sebagian besar disajikan oleh pramusaji yang melayani dengan ramah dan santun khas orang Yogyakarta. Tamu Ibis Style Yogyakarta tidak bisa menggambil makanannya sendiri, kecuali untuk beverages (minuman). Setiap stand dijaga oleh staf restoran yang siap membantu. Untuk meja-meja yang sudah selesai digunakan tamu, dengan sigap staf restoran membereskannya, lalu dilap dan dibersihkan menggunakan disinfektant. Aman deh!

Menu makanan di Streats Restaurant Ibis Style Yogyakarta juga cukup bervariasi. Menurut kami untuk level bintang 3, menu yang disajikan tidak kalah dengan bintang 4, baik dari variasi menu, rasa, dan juga tampilan. Mmhh.. puas deh dengan kelezatan menu-menu yang disajikan. Kami sendiri suka dengan gudeg dan bubur soto nya. Kelezatan yang mewakili citarasa lokal.

Simak video singkat dari suasana brakfast di Ibis Style Yogyakarta.

Swimming Time at Skybar Rooftop

Selesai breakfast, kami sebentar berkeliling di area lobby lantai 1 dan 2. Karena di hari kemarin kami check-in malam hari dan sudah kelelahan, kami explore area ini di pagi harinya. Menarik lho tempatnya, penuh warna dan nyaman. Di beberapa area disediakan kursi-kursi santai, juga ada beberapa meja di dekat bar.

Oh ya, sebelum breakfast, waktu baru terbit matahari, James sempat ngintip rooftop Ibis Style Yogyakarta untuk menghirup udara pagi kota Yogyakarta, dan melihat view sekeliling. Swimming pool-nya enak banged buat renang, suasananya asri karena pohon-pohonan yang ditanam.

Akhirnya Keith pun sudah nggak sabar untuk mencoba swimming pool. Siang harinya selepas sarapan dan beres PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) di kamar hotel, Keith bareng papi langsung menuju lantai rooftop Ibis Style Yogyakarta, kebetulan lagi tidak terlalu ramai. Seorang staf rooftop menyapa kami dengan ramah. Ia menyarankan kami untuk membersihkan badan dengan shower sebelum masuk ke swimming pool. Bagus juga sih untuk kebersihan kolam. Dan kami pun bisa tenang berenang, karena memang jumlah pengguna swimming pool-nya dibatasi.

View this post on Instagram

A post shared by JKL Diary – Family Blogger (@jamesandlenny)

Kesimpulan Akhir

Ibis Style Yogyakarta cocok buat teman-teman yang berencana berkunjung ke pusat kota Yogyakarta, khususnya daerah Malioboro. Lokasi Ibis Style Yogyakarta yang dekat dengan pusat kota yang memudahkan untuk mencari hiburan, tempat perbelanjaan, atau pun kuliner, menjadi nilai tambah yang utama.

Di samping itu, Ibis Style Yogyakarta juga menawarkan pengalaman menginap untuk pribadi atau pun keluarga yang berkesan, baik dari segi kenyamanan kamar, suasana hotel yang cozy, dan juga pilihan breakfast dan keamanan protokol kesehatan. Karena itu, jangan ragu untuk memilih Ibis Style Yogyakarta sebagai salah satu pilihan kalian untuk staycation selama di Yogyakarta.

Untuk informasi dan reservasi bisa menghubungi kontak berikut:
Ibis Styles Yogyakarta
Jalan Dagen 109
Yogyakarta 55271
Telpon: +62-274-588 889
Email: info@ibisstyles-yogyakarta.com
Website: klik di sini
Instagram: klik di sini