Lima tahun berlalu sejak kami terakhir main ke Yogyakarta. Dari kunjungan terakhir, kami perhatikan banyak bermunculan wisata-wisata baru. Memang nggak salah kalo Yogyakarta dikatakan sebagai kota wisata. Tempat wisata, cafe-cafe unik, hotel nyaman, kerap bermunculan dengan ide konsep baru yang menarik.
Salah satu tempat wisata populer di Yogyakarta yang belakangna diminati banyak pelancong adalah Agrowisata Bhumi Merapi. Berada 20 km dari pusat kota Yogyakarta, di jalan menuju Kaliurang. Lingkungan yang lebih sejuk dibanding di pusat kota, tempat ini jadi pilihan tepat untuk ngadem dan ngelencer bersama keluarga.
Lokasi yang Mudah Dicapai
Kami tiba di Agrowisata Bhumi Merapi menjelang sore hari setelah check-out dari hotel Pesonna Tugu Yogyakarta (ceritanya staycation-nya klik di sini). Jalan masuknya nggak jauh kok dari jalan raya Kaliurang, hanya 100-an meter. Teman-teman akan menemui lahan parkiran ber-paving block.
Seorang petugas menyambut kami sambil membantu mengarahkan parkir mobil. Area parkir Agrowisata Bhumi Merapi luas, sebagian besar berpohon rindang, membentuk payung pelindung yang teduh parkiran. Saat itu tidak terlalu banyak mobil yang parkir. Untung juga kami datang tidak berbarengan rombongan sehingga bisa menjaga jarak dan nggak crowded. Di akhir kunjungan kami, ada rombongan ibu-ibu arisan datang. Ya selain individu, Agrowisata Bhumi Merapi sering dikunjungi rombongan-rombongan seperti anak-anak sekolah yang study tour, karyawan perusahaan yang outbound, dll. Waktu kunjungan yang tepat adalah kunci aman dalam travelling di masa pandemi.
Baca juga:
> 7+1 Benda Wajib Bawa Saat Bepergian di Tengah Pandemi Covid-19
> 7 Tips New Normal Staycation yang Aman dan Nyaman di Masa Pandemi
> 5 Ide Liburan Keluarga Setelah Pandemi Corona Berlalu

Protokol dan Tiket Masuk
Sebelum masuk ke dalam, kami kebelet buang air kecil. Kami bertanya pada petugas parkir yang menginfokan WC Umum yang ada di dekat area parkiran Agrowisata Bhumi Merapi . Lokasinya bersebelahan dengan rumah-rumah kayu yang digunakan sebagai tempat makan. Waktu itu lumayan juga ada beberapa pengunjung yang datang untuk membeli dan menikmati hidangan.



Nggak lama kami segera menuju loket pintu masuk Agrowisata Bhumi Merapi. Di depan loket sudah diberi rambu-rambu protokol kesehatan. Seperti cat di lantai agar menjaga jarak saat mengantre tiket. Lalu disediakan juga wastafel tempat para pengunjung mencuci tangan terlebih dahulu. Pengecekan suhu juga dilakukan dengan mesin pengukur suhu tubuh otomatis.


Kepada petugas Agrowisata Bhumi Merapi yang bertugas menggunakan masker, kami bertanya mengenai tiket dan fasilitas-fasilitas yang ada. Jadi, waktu kunjungan di awal November 2020 tersebut, harga tiket yang berlaku 25K/orang (anak usia 3 tahun sudah dihitung). Tiket tersebut sudah mencakup seluruh area Agrowisata Bhumi Merapi (wahana Langlang Buana, animal zone, beberapa area yang binatangnya bisa dipegang pengunjung, dll). Tapi per akhir tahun 2020, harga tiketnya naik jadi 30K, mungkin karena ada penambahan wahana baru di Langlang Buana, yaitu Santorini II.
Selfie di Langlang Buana
Wahana Agrowisata Bhumi Merapi yang jadi favorit untuk dikunjungi tentulah Langlang Buana. Banyak yang menyebutnya sebagai mini Eropa ala Yogyakarta. Kenapa? Karena semua spot-spot selfie memang menampilkan settingan tempat di Eropa. Lihat deh video dan foto-foto kita di sana.
Keith nggak mau ketinggalan bergaya di Baker Street London. Karen berpose di zaman Rennaisance. Mami Lenny mejeng di Santorini, Yunani. James turut meramaikan di Swiss. Semua bagian Eropa bisa dijelajah hanya dengan berkunjung di Yogyakarta. Dijamin sosmed kalian nggak kehabisan stok foto.








Lokasi Langlang Buana terletak di bagian belakang dari area Agrowisata Bhumi Merapi. So untuk mencapaikan memang banyak melalui area-area lainnya. Strategi bagus juga dari pengelola, supaya area-area lain terjelajahi saat datang dan pulang. Tapi untuk masuk ke Langlang Buana tidak dikenakan biaya tambahan apa pun.
Area-area lainnya
Selain berselfie ria, anak-anak juga bisa bermain dengan beberapa binatang jinak. Keith dan Karen pertama kali mencoba berfoto dengan burung hantu besar. Tidak dikenakan tarif khusus untuk berpose dan memotret di sini, cukup bayar seiklasnya.



Agrowisata Bhumi Merapi juga menyediakan beberapa bintang lain yang bisa dipegang seperti kelinci, kambing, luwak, dll. Karena weekday, sepertinya tidak semua fasilitasnya buka untuk melayani pengunjung. Tapi Keith sempat mencoba bermain mengejar dan memegang kelinci serta memberi susu menggunakan dot botol bayi kepada kambing. Harga tiket susunya murah kok, cuma 5K/botol.




Sebelum pulang dari Agrowisata Bhumi Merapi kami sempat jalan-jalan dulu di area edukasi. Salah satu yang cukup menarik adalah area proses pembuatan kopi luwak. Selain ada mesin pengolahan biji kopi, juga terdapat kandang luwak, salah satunya luwaknya beraroma pandan lho.. wangi! Tempat-tempat di area ini yang banyak digunakan untuk study tour jika dengan rombongan sekolah.


Sebelum meninggalkan Agrowisata Bhumi Merapi, di dekat pintu keluar terdapat toko souvenir kecil. Nah jangan lupa di pintu keluar ini, kalian menyerahkan tiket masuk untuk kamera sebab jika tidak kalian akan dikenakan charge lagi saat di pintu keluar. Karena itu, tiket untuk kamera jangan sampai hilang yah…

Demikian cerita kami dari kunjungan kami ke Agrowisata Bhumi Merapi. Semoga bermanfaat!

Informasi umum:
Agrowisata Bhumi Merapi
Jl. Kaliurang Km.20, Sawangan, Hargobinangun,
Kec. Pakem, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55582
HP 0816680515
Buka hari Selasa-Minggu
Jam buku 8.30-17.00 WIB
Tiket 30K per orang (per Desember 2020)
Anak usia di atas 3 tahun bayar full
Tiket untuk kamera 50K per kamera
Jogja makin seru aja untuk dikunjungi. Baru tau ada tempat wisata ini. Terima kasih untuk tulisannya yang informatif ini.
IG : naughtynotes
LikeLiked by 1 person
Sama2 kak.. semoga bermanfaat dan bisa dicheckliat tmptnya kalo suatu saat ada ksempatan ke Yogya
LikeLike
Referensi buat aku atau siapapun nih yg mau jalan ke luar kota jogjakarta ga perlu jauh2 bisa kunjungi blog dr Jkl. Diary loh… asyik bener, cri promo yg akan dituju dan tetap mematuhi Protokol Kesehatan 3M , sayangi diri anda dan keluarga terdekat anda ok…. stay save ❤️😘
LikeLiked by 1 person
thanks kakak, bantu share artikel dan post kami yang kakak rasa bermanfaat yah. Salam sehat selalu
LikeLike
Wah sekarang udah bagus banget yaa bhumi merapi.. Eh sebentar ini tempat yang ada tiruan landmark itu kah?? Yg letaknya ga jauh dr museum nya?? Sempet kesana 1x tp masih belum sebagus sekarang yg terlihat d foto artikel ini.. Makasih udah sharing Semoga kami bisa k yogya lagi.. Yogya emang ngangenin.. K kaliurang itu ada tempat makan nuansa jawa sekedar sharing namanya kopi bukan luwak.. Pisang gorengnya enak.. Masakan nya juga mantap..
LikeLiked by 1 person
Iya betul kak.. ada spot2 spt Santorini, Swiss, London.. skrg malah baru buka spot baru lagi Santorini ke-2..
Makasih jg sdh berkunjung.🙏🏼 wah boleh tuh ya kopi luwaknya kapan2 cobain kalo kami lagi ke Yogya lagi
LikeLike
Td kayanya coment saya ketuker2.. Bhumi merapi itu yg ada hewan2nya.. Td saya bilang malah landmark padahal yg land mark itu merapi park.. Mohon dimaafkan karena saya lupa td buka2 foto lama ternyata bhumi merapi yg ada hewan2 itu.. Kaya mini zoo gitu.. Nanti kalau k jogja lagi kayanya harus intip2 web ini deh biar tau tempat2 ok..
LikeLiked by 1 person
Oh iya bener kak.. landmark kayak headstone di Inggris itu yah, itu bener di Merapi Park. Thanks infonya
LikeLike
Mau ke Yogyakarta belom kesampaian sejak pandemi ini. Liat postingan ko James jd mupeng bangeeet. Tiket masuknya murah spot fotonya juga kece yaaa. Ada feeding animals juga cocok buat yg bawa anak. Hiburan banget deh buat sekeluarga dari yang tua smpe anak2. Keren bgt ko referensinya lengkaap bisa jd destinasi klo ke Yogyakarta. Ig syella_chen
LikeLiked by 1 person
Thanks kk.. ya kapan2 jadwalkan main ke Yogya yah, tp ya bijak2 pilih harinya. Smoga kesampean. Thanks sdh berkunjung. Salam sehat selalu
LikeLike