🎵🎵Masih seperti dulu. Tiap sudut menyapaku bersahabat. Penuh selaksa makna.
Terhanyut aku akan nostalgi. Saat kita sering luangkan waktu. Nikmati bersama suasana Jogja…🎵🎵
Lirik lagu Kla Project ini selalu terngiang dalam hati saat melakukan perjalanan menuju kota gudeg. Selalu ada nostalgia indah saat menjejakkan kaki di Yogyakarta. Suasana, budaya, warga, kuliner, selalu buat kami kangen kembali mengunjungi kota ini.
Terakhir kami ke Yogyakarta sekitar empat tahun lalu. Dan kali ini kami datang kembali untuk menginap selama empat malam. Salah satu hotel yang kami inapi adalah Pesonna Tugu Hotel Yogyakarta. Hotel ini dimiliki oleh grup manajemen Pesonna Hotels yang merupakan anak perusahaan dari Pegadaian Indonesia. Di Yogyakarta sendiri ada dua hotel Pesonna, satu yang kami inapi ini, yaitu Pesonna Tugu Hotel Yogyakarta, sementara satu cabang lagi berada di Jalan Malioboro, yaitu Pesonna Hotel Malioboro Yogyakarta. Hotel-hotel yang dimiliki Pesonna Hotels menganut “Stylish and Halal Concept”, sangat tepat bagi teman-teman beragama Muslim.

Lokasi yang Strategis
Pesonna Tugu Hotel Yogyakarta letaknya hanya beberapa ratus meter dari monumen Tugu. Sayang waktu kami ke sana, monumen ini sedang dipugar, jadi kami tidak terlalu berminat untuk mendatanginya dengan berjalan kaki karena situasi lalu lintas di seputaran Tugu juga agak semrawut oleh pembangunan. Pesonna Tugu Hotel Yogyakarta juga hanya berjarak sekitar 1 km lebih untuk mencapai jalan legendaris Malioboro, bisa ditempuh berjalan kaki sekitar 20-30 menit. Jika naik mobil malah jalannya lebih jauh karena harus memutar. Kita tahu daerah sekitar Malioboro memang banyak jalan satu arah.
Warm Lobby AND WARMEST WELCOME
Kami tiba di Pesonna Tugu Hotel Yogyakarta, hotel kedua yang kami inapi selama di Yogyakarta, siang hari. Posisi hotel yang ada di hook jalan, membuatnya mudah untuk ditemui. Parkiran untuk mobil hanya ada di bagian depan hotel, areanya terbuka outdoor. Parkirannya luas dan ada sebagian berpohon hijau, jadi lumayan teduh.

“Selamat siang Pak, selamat datang di Pesonna Hotel Tugu,” sambutan hangat dari penjaga pintu lobby mengiringi senyum di wajahnya. Sambil mengecek suhu tubuh, ia juga menawarkan bantuan untuk membawakan koper dan tas kami menggunakan trolly. Bahkan setelahnya, ia juga memohon izin untuk membersihkan tas dengan cairan disinfektan terlebih dahulu. Bagus nih protokol kesehatannya 👍🏻👍🏻👍🏻


Lobby Pesonna Tugu Hotel Yogyakarta tidak terlalu luas dan ruangannya memanjang berbentuk huruf L. Kesan hotel boutique dan stylish langsung terekam di beberapa bagian dengan pemilihan lukisan dan ornamen dinding. Di salah satu sudut terdapat area yang dipakai berjualan produk-produk sandang berbahan batik dan juga souvenir hotel. Di sudut lain juga disediakan sepeda mountain bike yang bisa disewa tamu hotel dengan tarif tertentu. Lantai lobby-nya hitam memberi kesan mewah.



Lenny yang mengurus proses check-in juga mendapat sambutan hangat dari mbak front office Pesonna Tugu Hotel Yogyakarta. “Selamat siang, Bu. Ada yang bisa kami bantu?” dengan ramahnya ia bertanya. Karena sudah booking terlebih dahulu melalui chat message, kami tidak perlu waktu lama untuk proses administrasi. Kami diminta menunggu 10 menit untuk staf hotel memeriksa kesiapan kamar kami yang juga ternyata untuk mempersiapkan sedikit suprise treatment buat kami 😍😍😍.


Pesonna Suite Room
Tidak sampai 10 menit, mbak tadi memanggil kami lagi dengan sopan, “Bu, kamarnya sudah ready. Ini kunci kamarnya yahh…” sambil memberikan dua kartu kunci kamar. Kamar kami berada di lantai 6. Jadi, untuk tipe Pesona Suite Room hanya ada dua kamar. Jika kalian ingin memesannya, perlu jauh-jauh hari untuk reservasi. Kamar-kamar tipe lain yang dimiliki Pesonna Tugu Hotel Yogyakarta adalah Deluxe Room (107 kamar) dan Panorama (29 kamar). Total kamar yang dimiliki hotel berbintang 3 ini adalah 138 kamar.

Sampai di lantai 6, kami langsung menuju kamar 603. Wow! Luas kamarnya 40m2. Terdiri dari tiga bagian besar, living room, bed room dan bath room. Kamar suite ini dilengkapi dua unit air conditioner dan dua unit LED TV ber-channel TV cable. Ruangan living room dilengkapi sofa panjang untuk dua orang. Yang istimewa, di mejanya sudah ditaruh satu welcome treatment berupa satu greeting card General Manager Pesonna Tugu Hotel Yogyakarta dan satu piring welcome snack berupa kue sagon. Inilah yang kelihatannya disiapkan selama 10 menit tadi kami menunggu. Terima kasih Pesonna untuk pelayanannya!





Masuk ke area bed room, ada kasur berukuran king size. Kami suka dengan ornamen lampu gantungnya dan ubin kotak-kotak warna pastel yang memberi sentuhan tradisional Jawa nan cantik. Meja kerja panjang pada sudut berlawanan ranjang melengkapi bed room ini. Desain furniture di Pesonna Suite Room modern minimalis, simple tapi berkelas.





Kelengkapan room amenities-nya ada coffee/tea maker facilities dan dua mineral bottle. Selain LED TV, di bawahnya ditempatkan mini refrigerator, selalu senang kalo kamar berfasilitas refrigerator karena bisa dapat menyimpan minuman dingin, James dan anak-anak selalu suka minum dingin, 😄😄😄… Satu lampu kerja LED dengan gaya modern minimalis juga disediakan. Satu yang jarang ditemukan di hotel-hotel lain adalah guest comment card. Menurut kami ini sangat penting untuk feedback buat pihak hotel. Good 👍🏻👍🏻👍🏻!




Keith langsung bersorak begitu masuk ke bathroom, “Hore ada bathtub!” Ya, dengan desain bathroom memanjang, Pesona Suite Room ini juga disediakan bathtub yang panjang dan besar, cukup buat dua orang dewasa, sudah kami coba 🤭🤭🤭 Jangan dibayangin yah, buat kalian yang pasangan suami istri langsung aja booking. Area shower-nya dibuat terpisah dengan pintu dan dinding kaca.


Bathroom amenities-nya menurut kami unik karena ditempatkan di satu lemari kayu bernuansa etnik Jawa. Yang jadi nilai tambah adalah disediakan hair dryer dan magnifying mirror untuk merias. Dua botol air mineral juga disediakan di dekat wastafel. Pokoknya puas deh menikmati bathroom ini!



Oh ya, satu bagian lain di dekat pintu masuk juga penting. Di sini terdapat wardrobe closet terbuka, tempat teman-teman bisa menggantung pakaian dan juga tempat menaruh koper dan tas-tas kalian. Disediakan pula weight scale dan safe deposit box. Nah, yang utama menjadi ciri khas Pesonna Hotels, bagi kalian yang beragama Muslim adalah tersedianya satu set perlengkapan sembahyang, yaitu terdiri dari mukena, sajadah, dan Al Quran.


Berikut ini room tour dari Pesonna Suite Room ya Guys..
Breakfast and Swimming Pool
Setelah malam beristirahat dengan tenang di Pesonna Tugu Hotel Yogyakarta, pagi harinya kami turun ke lantai Lobby lagi. Breakfast disajikan di Pesonna Coffee Shop, meski namanya coffee shop tapi interiornya jauh dari kesan coffee shop. Ada sentuhan lampu-lampu gantung hitam yang sama dengan di kamar dan juga ornamen besi bermotif bunga seperti di lobby. Yang menonjol adalah pemakaian keramik ubin bermotif Tegel yang memang jadi ciri khas Yogya.




Sebelum masuk area restoran di Pesonna Tugu Hotel Yogyakarta, tamu disediakan hand sanitizer dan juga sarung tangan plastik karena sistem breakfast yang disajikan adalah prasmanan. Selain itu, posisi duduk juga diatur berjarak dengan pemasangan stiker bertanda silang. Bagi kalian yang ingin menikmati sajian ala carte, bisa meng-scan barcode untuk mengakses menu yang tersedia.


Menu-menu breakfast yang disajikan Pesonna Coffee Shop cukup beragam. Dari prasmanan terdiri dari menu Indonesian food, lalu ada bread & pudding section, bubur ayam, dan juga ada stand khusus egg & omellete berdasar permintaan tamu. Perlu diingat setiap menu yang disajikan di sini tentulah halal dan higienis.




Area restorannya ada indoor dan outdoor. Bagian outdoor posisinya tepat di sebelah swimming pool. Jadi buat kalian yang bawa anak-anak dan mereka uda ngebet pengen berenang, bisa breakfast sambil nungguin mereka renang. Cuma airnya dingin lhoo yahh, kurang cocok kalo dipakai di pagi-pagi sekali.




Kuliner Yogya di Sekitar Hotel
Salah satu kenangan manis saat kami stay di Pesonna Tugu Hotel Yogyakarta adalah adanya kuliner asli Yogya di seberang jalan hotel. Mereka berjualan di trotoar jalan. Yang pertama dan viral adalah Lupis Mbah Satinem. Lupis Mbah ini menjadi populer karena sempat dikunjungi oleh artis Korea ternama. Selain lupis, Si Mbah juga menjual gatot, tiwul, dan cenil. Mbah Satinem ini mulai membuka lapaknya sejak jam 5.30 dan memang benar, lupis Si Mbah banyak digemari sehingga ditunggu pembeli sejak jam 5 pagi. Untuk antisipasi antrean Si Mbah bahkan menyediakan nomor antrean.


Tepat di samping Mbah Satinem, juga duduk menggelar lapaknya seorang mas (lupa nanya panggilan mas ini siapa 😁😁😁…) berjualan gudeg. Yang membedakan gudeg Si Mas adalah tersedianya bubur, walau nasi dia juga sedia sih… Gudegnya khas gudeg Yogya banget, dengan rasa yang tidak terlalu manis. Yang unik, mas ini menyediakan dua macam ayam, ayam negri dan kampung, selain ada uritan (bakal telor yang ada di dalam perut ayam). Gudeg mas ini nggak kalah ramai. Harganya pun cukup bersahabat di kantong, 19K untuk gudeg lengkap dengan ayam negri dan uritan.

Mengenai kuliner Yogyakarta yang unik dan wajib dicoba, nanti kami akan tulis secara khusus dan terpisah yahh teman-teman, coming soon!
PENUTUP REVIEW
Salah satu hotel rekomendasi buat keluarga di Yogyakarta yang kami sarankan yah Pesonna Tugu Hotel Yogyakarta. Yang paling berkesan atas hotel ini adalah keramahan dan kesigapan setiap staf hotel untuk melayani tamu. Staf di semua bagian hotel, bersikap welcome kepada setiap tamu. Kami jadi merasa diperlakukan sebagai tamu istimewa.
Nilai tambah lain adalah kebersihan kamar dan keamanan lingkungan hotel sekitar yang bersahabat untuk keluarga khususnya anak-anak. Selain itu, hotel ini sangat kami rekomendasikan buat teman-teman beragama Muslim karena memang konsepnya adalah halal, mulai dari treatment yang dilakukan pada setiap kamar, proses pengolahan makanan dan minuman, dan tentu saja fasilitas-fasilitas yang disediakan.
Untuk informasi dan reservasi bisa menghubungi kontak berikut:
Pesonna Hotel Tugu Yogyakarta
Jl. Diponegoro No. 87 Yogyakarta
Telpon: (0274) 292 2939
Email: reservation@pesonnatugu.com
Website: klik di sini
Instagram: klik di sini
Lho, bintang 3 toh, kirain bintang 4. Yang klaim bintang 4 aja ada yang fasilitasnya nggak selengkap itu lho, koh. Itu ubin warna-warni di kamar jadi aksen menyegarkan banget! Terus suka juga sama fitur kotak kayu tempat menyimpan amenities dan ubin di restoran.
Btw kalo aku sih dari situ ke Malioboro cukup 10 menitan aja hehe
LikeLike
saya juga pertama ga percaya ini bintang 3, tapi disearch dimana2 datanya mmg bintang 3, baik Google Maps dan situs penjual kamar hotel. Mungkin karena hanya ada spa & pool aj fasilitasnya, sementara business centre belum ada dan kamar suite cuma ada 2bh. Dari harga juga bisa dilihat harga kamar paling standarnya skitar 300K sj kok mas..
Ahahah… iya itu kalo jalannya jalan cepat 10 menit… kan jalannya jalan santai sambil bawa anak hihihi
LikeLike
Sangat recomended sekali untuk menemani teman saat travling. Apalagi lokasinya sangat srategis, habis jalan2 di malioboro langsung bisa jalan kaki, hnya 10 mnit dri malioboro.
LikeLiked by 1 person
Ya betul.. deket ya ke Malioboro, kalo kami ga ckup 10 menit 😄😄 thanks kk sdh berkunjung
LikeLike
menarik sekali tulisannya. jadi ingin mencoba menginap di sana dan menata breakfast satu meja penuh untuk di foto seperti Anda. Hahaha
LikeLiked by 1 person
thanks sdh berkunjung. bole dicoba mampir kapan2 yah.. salam sehat selalu
LikeLiked by 1 person