Waktu sudah lewat dari pukul empat sore. Perjalanan kami dari Hutan Pinus Rahong (cerita perjalanannya bisa dibaca di sini) untuk sampai tujuan memakan waktu sekitar satu jam. James buru-buru menjalankan mobil sebab tidak ingin ketinggalan saat-saat terbenamnya sang surya. “Jegluk… gejegluk…,” beberapa kali James telat menginjak rem memelankan mobil karena berhadapan dengan polisi tidur atau lubang jalan rusak. Ya namanya juga berharap menutup hari dengan kenangan sunset indah di ketinggian 1.800mdpl. Nggak pengen ketinggalan momen, 😁😁😁
Ya, saat itu kami sedang menuju ke Wayang Windu Sky Park yang posisinya bersebrangan dengan Sunrise Point Cukul. Cerita bagaimana kami mengejar sunrise di Cukul bisa dibaca di sini yah Guys. Sedangkan tempat yang kami kunjungi kali ini, yaitu Wayang Windu, belakangan mulai populer oleh para pelancong dari Bandung dan luar Bandung yang ingin menikmati suasana perkebunan teh sambil melihat view menakjubkan kota Pangalengan.
Jalan Menuju Wayang Windu.
Untuk mencapai Wayang Windu teman-teman harus melalui kota Pangalengan yang ada di selatan Bandung. Saat masuk pertama kali masuk ke Pangalengan, berbeloklah ke kiri ke arah timur di pertigaan pertama yang kalian temukan. Nah, dari Pangalengan jaraknya masih sekitar 10 km. Patokannya adalah arah menuju ke Stasiun Pembangkit Geothermal Wayang Windu.
Jalanan menuju Wayang Windu Sky Park awalnya banyak melalui pemukiman penduduk desa, beraspal rata. Hati-hati di banyak tempat akan ditemui polisi tidur. Setelah melalui rumah-rumah penduduk kalian akan masuk ke kawasan perkebunan teh.
Sesaat sebelum memasukki lokasi utama Geothermal Wayang Windu, terdapat belokan ke kanan dengan banyak petunjuk spanduk Wayang Windu Sky Park dan Kawah Wayang Windu. Nah di sinilah perjuangan dimulai. Satu km sebelum sampai Wayang Windu Sky Park, jalanan rusak berat, berbatu besar. Kita harus pintar-pintar memilih jalan. Sebaiknya saat pergi, kalian lebih banyak pilih jalan yang ada di sisi kanan. Hati-hati! Ada tanjakan yang jalannya benar-benar lepas bebatuannya, ban mobil bisa selip!

Parkir dan Tiket Masuk
Setiba di dekat lokasi, kami perhatikan kebanyakan lahan parkir Wayang Windu Sky Park menggunakan sisi jalan perkebunan teh. Lahan parkir juga disediakan, tapi tidak terlalu luas, hanya masuk sekitar belasan mobil. Area parkir motor juga menggunakan sisi jalan, lokasinya lebih dekat ke pintu masuk Wayang Windu Sky Park.
Situasinya waktu itu lumayan sepi dibandingkan tiga minggu sebelumnya, saat baru lepas PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Waktu yang lalu begitu padat! 😱😱😱 Kami sendiri tidak jadi masuk karena takut akan risiko tertular Corona. Situasi sekarang di kunjungan kedua kami, jauh lebih mending. Ada pengunjung tapi kami masih bisa menjaga jarak dengan orang lain.
Di pintu masuk Wayang Windu Sky Park, terdapat loket tiket yang dijaga petugas. Petugas yang bertugas menarik tiket untuk tiga orang dengan harga masing-masing 10K. James sempat menanyakan, “Untuk anak dihitung tiket mulai usia berapa?”
“Anak usia di bawah 10 tahun yang nggak dihitung, Pak.” sahut petugas.
Karena Karen berusia 12 tahun James tetap membayar sesuai ketentuan. Sayang memang tiket sebagai bukti pembayaran baru diberikan setelah diminta. “Bisa minta tiketnya? Saya perlu untuk bukti dokumentasi saja.” Dan memang kami terbiasa minta tiket untuk dipakai dokumentasi untuk blog ini atau di sosmed kami 😁😁😁…. No offense yah..
Meniti Sky Park
Selepas melewati gerbang masuk Wayang Windu Sky Park, di sebelah kanan kami lihat disediakan tempat cuci tangan. Meski terkesan seadanya, ya cukup lumayan juga sih. Kami segera masuk lebih dalam.
Ternyata Wayang Windu Sky Park ini berupa anjungan panjang yang melintas di atas perkebunan teh. Panjang anjungan ini mungkin hampir 100m, panjangggg…. dengan beberapa bagian dibuat berundak, naik turun, atas bawah. Ada dua anjungan yang dibuat lebih luas untuk dipakai tempat foto-foto atau menikmati view Pangalengan tanpa terhalang orang yang lalu lalang.
Selain itu dibangun gubuk atau saung kecil berbentuk segitiga. Unik! Jumlahnya ada sekitar dua-tiga buah di area ujung dari anjungan. Saung kayu ini bisa dipakai untuk duduk-duduk oleh pengunjung tanpa dikenakan biaya.
Spot-spot untuk berfoto ria tentu jadi favorit. Kami harus menunggu giliran untuk berfoto. Tetap berhati-hati dalam menjaga jarak. Ingat, lebih bersabar yah di era #newnormal ini.
Menanti Sunset
Tujuan utama kami ke Wayang Windu Sky Park tentulah sunset. Sejak masuk gerbang berharap penampakan langit lembayung dan muka bulat jingga sang surya. Tapi rupanya cuaca sore hari itu tiba-tiba berubah dari yang tadinya cerah jadi mendung.
Baca juga:
- Hutan Pinus Rahong, Tempat Berteduh Asri di Sisi Perkebunan Teh Pangalengan
-
Menikmati Susu Murni KPBS Pangalengan Hasil dari Peternakan Sapi Bandung Selatan
-
Mengejar Terbitnya Matahari di Sunrise Point Cukul, Pangalengan (Bandung Selatan)
Sambil menunggu sunset kami buat sebanyak mungkin foto yang menarik. Setengah jam sebelum jam sunset, kabut sudah mulai turun. Tampaknya cantiknya sang surya terhalang oleh awan tipis dingin. Matahari sempat mengintip sesaat dari balik kabut memberikan efek magis yang berbeda. Sayang sulit tertangkap kamera. Nuansa Wayang Windu Sky Park yang sebenarnya memang lebih terasa saat teman-teman datang sendiri ke lokasi,
Di tengah kabut kami coba explore lebih jauh Wayang Windu Sky Park di sisi selatan. Ternyata ada anjungan berbeda didirikan di sini. Lebih baru, view-nya perkebunan teh yang lebih teratur polanya.
Menutup Hari
Menjelang jam enam, kabut di Wayang Windu Sky Park semakin tebal. Harapan sunset sirna, tergantikan dinginnya cuaca pegunungan di Pangalengan. Pandangan pun mulai terhalang tabir mega putih. Hari itu kami tutup dengan bertemankan kabut sore hari. Kami pun segera menuju parkiran kembali, seiring para pengunjung lain pun mulai kembali ke kediamanannya masing-masing.

Sebelum memulai perjalanan pulang, anak-anak buang air kecil dulu. Sarana WC Umum berfasilitas air bersih juga tersedia di bagian luar Wayang Windu Sky Park. Di sampingnya disediakan ruang musholla. Tak lama kami segera menuju mobil kami. Sambil mengeluarkan selembar uang kertas lima ribu untuk petugas parkiran. Ya, kami sudahi kunjungan kami hari itu dengan menembus kabut di perkebunan teh.
Still miss our sunset…. 😟😟😟
Wayang windu dan Cameron highland ibarat adek kakak, saya sangat terkesima dengan perjuangan satu keluarga ini dalam menuju lokasi ini karna infrastruktur jalan nya kurang mendukung dan salut pokok nya selalu mematuhi protokol kesehatan. Ari_yadenadi
LikeLiked by 1 person
Thanks kk.. iya agak perjuangan mmg jalannya.. dan kita mmg hrs jaga diri🙏🏼😊stay healthy mas
LikeLike
Aku sebenernya pngen bgt wayang windu ini, cma denger dri tmnku jalanan pas mau ke pintu msuknya rusak parah, juga klo ngandelin map ktanya suka salah, jd mesti nanya2 penduduk gtu, eh bner liat blog kk ini jlnnya rusak 😅
Tpi demi ademin mata dan hati, boleh lah jd list trip 😆
LikeLike
Menanti tenggelamnya matahari disana indah nan permai bagaikan surga
Ig:jeremygunadi_09
LikeLiked by 1 person
Sayang waktu itu kami ga dapat sunsetnya.. tertutup kabut 😊😊
LikeLike
sejuk bangget ditambah nuasa perkebunan teh yang indah semoga aku dan keluarga bisa kesana dan melihat sunset.
LikeLiked by 1 person
Ya, kapan2 kalo diizinkan mampir ke sini kak.. ga bakal nyesel😊 thanks sdh mampir
LikeLike
Ya ampun kak, aku ngeliat postingan kakak sumpah deh pingin kesana juga. Apalagi ke tempat ini, beh langsung happy banget. Penat nya akan kerjaan dan skripsi ku langsung hilang kayaknya liat yang hijau-hijau kayak ini tempat. I need vacation 😭😭😭
LikeLiked by 1 person
Ya bener bangedd.. di sini lelah penat jenuh langsung hilang.. cuma saran kami jgn kesini pas weekend, pengunjungnya penuh
LikeLike
Aku sebenernya pngen kesini, tapi msh ragu karna byk org bilang jlnnya rusak bgt di tmbh agak susah nyarinya krna msuk ke pemukiman dlu mesti nanya2, tmnku sampe nyasar gtu, jd nanya2 ke penduduk 😅 eh liat blog kk bnern, tpi pngen ksana, adem bgt kyanya 😄
LikeLiked by 1 person
Iya betul kak.. kalo weekend dlu krn lepas PSBB mmg rame banged.. di kunjungan kedua kami baru dpt sepi.. kunjungan pertama batal masuk 😁😁
Ya betul jalannya rusak.. perlu hati kak.. thanks ya sdh berkunjung
LikeLike
Wah baru tau di pangalengan ada tmpt kaya gini, cuss deh, tp enak nya weekday ya biar ga penuh?
Kalau bawa anak 3th aman ga ya? 😁
@alfianinurhasnil
LikeLiked by 1 person
Yupp.. bagusnya weekday kak.. anak balita harus dijaga dan diawasi selalu wakti jalan2 di jembatannya kak.. hati2 ya
LikeLike
Perjalanan panjang dan melelahkan terbayar dengan pemandangan indah yang apik, kuasa Tuhan memang begitu menakjubkan. Melihat pemandangan seperti ini memang membuat kita selalu bersyukur akan karunia-Nya. Terimakasih koko James sudah berbagi tempat2 wisata yang menarik 🙏
LikeLiked by 1 person
Ya betul sekali kak… sungguh luar biasa pemandangan di Cukul ini, mengingatkan kita akan betapa besar kuasa Sang Maestro penciptanya.. Kita sadar hanya manusia kecil kalo berada di sini.. Thanks jg sudah berkunjung, salam dari kami semua
LikeLike
MasyaAllah seger banget tempatnya, ticket nya juga murah ini sih tanpa mikir panjang kudu harus cuusss gasss ajak keluarga kesini, udah rindu serindu rindu nya sama alam sejak dirumah aja
LikeLiked by 1 person
Yuk kak ke alam lagi, paling aman dan menyenangkan sbb kalo sepi bebas virus 😄😄 thanks kak
LikeLike
Kalau menggunakan mobil pribadi model sedan bisa ga untuk akses jalannya, mengingat menurut bapak ada beberapa jalan yg tidak ada batunya untuk injakan ban mobil
LikeLiked by 1 person
Sebaiknya jangan kalo pakai sedan kak.. sangat rawan selip ban dan bagian bawah mobil jg akan terantuk batu yang besar2.. naik mobil yg tinggi kolongnya sangat disarankan. Thanks sdh berkunjung
LikeLike
Rekreasi wayang windu….
Aku pernah kesana pakai motor bersama teman2 ke wayang memang perjalanan yg melelahkan dan penuh perjuangan, saat itu kondisi lagi sedikit gerimis tapi smua di bayar dgn tempat dan view yg ok banget sumpah… rasa cape itu hilang seketika…. byk embun pagi, soalnya kita brgkta pagi banget dr bandung kota…. pengamalan share yg ga dilupain , coba nih utk keluarga @jkl sudah pernah ke curug pelangi yg di daerah cimahi itu tempatnya okay banget…. yuk berbagi share pengalaman liburan saat pademi Covid 19. Tetap Stay Save dan patuhi Protokol Kesehatan Dgn 3 M…. slm utk keluarga Jkl diary 😘💕🥰
LikeLiked by 1 person
Thanks kak buat sharingnya.
Iy dlu skali pernah ke curug pelangi, tp uda lama sekali. Kapan2 main lagi deh ke sana.
Thanks ya kak sdh berkunjung 😊👍🏼
LikeLike