Tidak bisa dipungkiri, naik pesawat terbang sambil bawa balita memang perlu persiapan ekstra. Nggak heran buat beberapa orangtua, saat berpergian atau travelling bareng balita naik pesawat, jadi suatu hal yang rempong atau riweuh kata orang Sunda mah…
Kami pun pernah mengalaminya. Pengalaman pertama kali naik pesawat bawa balita (bahkan masih batita) tentu saat mengajak anak sulung kami, Karen, di usia enam belas bulan terbang ke Kuala Lumpur. Perlengkapan batita yang harus dibawa, seperti pampers, tissue baby, alas ganti popok, baju-celana ganti, jadi menu wajib. Kami juga bawa stroller bayi, barang super wajib! Selama persiapan kami coba cari ukuran lipat stroller yang terkecil dan teringan (dengan harga yang masih bersahabat di kantong, tentunya! Hehehe…) tapi tetap nyaman buat Karen untuk tidur atau duduk. Stroller adalah teman travelling setia kami selama anak kami masih berusia batita. Bersyukur banged ada stroller!
Persiapan lainnya tentu dimulai sewaktu membeli tiket. Anak di bawah dua tahun harus dipangku orangtuanya. Tinggal tambah beberapa ratus ribu nggak perlu bayar tiket full untuk dewasa. Ini jadi keuntungan juga sih, hehehe.. budget pesawat jadi irit. Selain itu kalo bisa menyesuaikan jadwal penerbangan dengan jam tidur anak juga jadi nilai tambah apalagi untuk penerbangan panjang.
Sewaktu berada di kabin pesawat, jangan lupa minta extension safety belt kepada kru maskapai. Tapi terkadang kru juga langsung menyodorkan extension belt. Extension belt ini nanti disambungkan ke safety belt orantuanya, jadi seperti double belt. Selain itu, pilihan duduk di bangku aisle memudahkan bergerak saat anak agak rewel atau perlu me-nina bobo-kan saat mau tidur. Kecuali anaknnya sudah agak besar usia 3-5 tahun, mungkin pilihan duduk di window lebih baik karena anak bisa menikmati proses penerbangan dan pemandangan dari ketinggian. Pilihan di aisle atau window memang menyesuaikan kondisi anak dari segi usia dan keberanian.
Waktu krusial balita naik pesawat adalah sesaat setelah takeoff dan waktu-waktu sebelum landing, yaitu pas pesawat sedang naik turun. Perbedaan tekanan udara di kabin saat itu bikin gendang telinga anak-anak nggak enak (kita aja yang dewasa juga ngalamin…). Beberapa anak bahkan merasakan sakit berlebihan. Itu sempat dialami Keith waktu usia empat tahun, ia kesakitan sampai nangis cukup lama dan sempat muntah-muntah.
Sewaktu Keith umur empat belas bulan malah tidak terlalu bermasalah dengan telinga. Salah satu tips kami mengatasi sakit pada gendang telinga adalah dengan menyusui anak, bisa dengan ASI atau botol susu. Kebetulan kedua anak kami menyusui dengan ASI, jadi lebih nggak repot dengan peralatan minum susu bayi yang perlu dibawa ke dalam pesawat. Kami sangat menyarankan buat mommy yang baru punya baby, rajinlah memberi ASI dan biasakan anak minum ASI. Saat traveling kalian akan sangat terbantu dengan cara menyusui ASI. Untuk bayi-bayi yang masih minum susu formula, bisa minta air hangat ke kru pesawat, nggak mungkin juga kita bawa sendiri karena pasti akan disita terkait keamanan penerbangan.
Tips lainnya saat bawa balita adalah siapkan permainan atau kudapan ringan yang disukai anak. Apalagi kalo kita naik pesawat Low Cost Carrier (LCC) yang minim hiburan, makanan pun harus beli. Untuk pesawat long flight mungkin masih ada entertaiment in cabin, tapi kalo pesawat short flight kita harus kreatif bikin anak senang dan fun selama penerbangan dengan mainan dan makanan yang kita bawa sendiri. Jika naik LCC, kami juga menyiapkan film-film animasi anak dan games baru di smartphone. Jangan lupa untuk memasang mode flight selama penerbangan dan gunakan smartphone saat pesawat sudah steady terbang di angkasa.

Membaca buku anak yang baru dibeli, juga bisa jadi alternatif kegiatan selama di pesawat. Permainan baru (misal gameboard, LEGO karena Keith suka banged, kartu remi, dll.) yang bikin anak tertarik memainkannya dan lupa waktu sangat dianjurkan. Selain itu siapkan kudapan ringan. Misalnya, permen-permen yang disukai anak-anak, permen karet kalo anak sudah bisa mengunyahnya lebih baik lagi. Permen-permen saat di-emut di mulut membantu mengurangi rasa sakit di telinga saat takeoff atau landing. Kudapan ringan lainnya bisa kita pilihkan yang menjadi favorit anak atau jenis-jenis baru yang baru mereka lihat. Bawalah 2-3 macam kudapan agar anak tidak bosan.

Oh ya, perlengkapan balita lainnya seperti stroller anak, harus dititipkan di bagasi pesawat. Nggak perlu tambah biaya kok untuk menitipkan stroller. Free of charge! Sementara untuk tas perlengkapan balita yang dibawa ke kabin, pastikan tidak melebihi 7kg sesuai ketentuan maskapai dan juga jangan membawa air lebih dari 100ml.
OK, kami rasa itu semua tips-tips yang bisa kami share berdasar pengalaman kami selama ini terbang bersama anak-anak kami. Semoga tips-tips ini bermanfaat dan memberikan insight baru kepada teman-teman saat mempersiapkan diri untuk travelling bersama keluarga.
Have a good flight!
Bermanfaat banget, anakku umur 20bln dan blm pernah diajak travelling naik pesawat.. Jadi sekarang ada gambarannya deh
LikeLike
Ayo cepet diajak, nanti 4 bulan lg bayar full dewasa wkwkwk just kiding
LikeLike
Pada usia berapa ci kecil bisa diajak traveling?
Ig Esterimoet89
LikeLike
Kalo menurut medis 2mgg jg sdh bisa, tapi kami ga berani sedini itu kalo utk travelling (kec utk keperluan bener urgen di luar travelling ya)..
Sbb bayi kecil khan tidurnya belum teratur, masih byk kerepotannya, belum sadar lingkungan. Kalo utk travelling usia 1thn baru kitanya bisa enjoy perjalanan. Itu pendapat pribadi kami ya
LikeLike
Bagaimana dengan cara menghadapi / menyikapi jika ada penumpang pesawat lain yang merasa terganggu klo anak kita uda terlanjur rewel? Karena biasanya kita sebagai ortu psti uda malu dan ga enak banget sm penumpang lain.. tp btw thanks tipsnyaa
Instagram : @janice_ve
LikeLike
Ehh sory baru baca ini pertanyaan.. tapi jawaban kami ya cuma bisa senyum aj ke penumpang lain 😊😊 mudah2an mrk bersabar melihat kita brusaha menenangkan bayi kita
LikeLike
Sharing nya bermanfaat banget. Saya ingin sharing jg, kalo misal short flight , ke tmpt dekat kalo dirasa perjalanannya cm bentar, sebaiknya kita jgn bawa barang banyak2. Apalgi kl misal barang masuk kabin semua. Pengalaman saya bawa balita, gendong plus bawa barang itu sangat susah. Terutama pas naik turun pesawatnya ya. Heheehehe… jd kita hra pintar pilah2 barang bawaan. Tp emang, barang buat balita pasti segombreng. Pas kpn hr saya naik pesawat ke Surabaya, itupun udah bawa masing2 2 bag kanan kiri. Suami 2, saya 2 with gendong baby 😂. Anak saya yg gede bagian bawa tas yg isinya snack n susu. Sekian sharing saya, semoga busa bermanfaat jg. Thank you ko James and Ci lenny for sharing. Sukses terus yaaa @inge.maria.89
LikeLike
Thanks cici tambahan tipsnya.. mmg kalo dket jgn bawa byk2
LikeLike
Aku juga ngalamin, anak nangis2 pas mau take off , anakku waktu itu 6bln mau diajak ke malaysia 😅 rempoong dan malu diliatin penumpang lain 😆
@yullzya
LikeLiked by 1 person
wow hebat uyyy 6 bulan! kami belum berani jujur bawa bayi 6 bulan dgn pesawat, kecuali kepepet banged.. salut dah 👍🏼👍🏼
LikeLike
Bermanfaat bgt artikelnya gan…
LikeLiked by 1 person
Asyik banget sih jalan bertiga, iya lebih praktis asi ya bayi haus tinggal lep hihihi nggak perlu bawa termos, botol dan lainnya..
LikeLike
iya dulu bertiga, sekarang berempat 🙂 iya betul praktis mbak, cuma tinggal cari tempat yg agak privat hihihi…
LikeLike
Sangat bermanfaat sekali tips nya ♥️
LikeLiked by 1 person
Gokil
LikeLike
Seneng banget baca artikelnya sangat membantu sekali…
Terima kasih informasinya…
LikeLiked by 1 person
Sama2 kak.. semoga bermanfaat
LikeLike
Traveling nya seru bawa anak, jadi romantis sekali.
LikeLike
Ahahaaha.. kalo bawa anak jarang bisa romantis2an kak 😁😁😁
LikeLike
Info & tips nya bermanfaat sekali.
Pas bgt anak ku usia 19 bulan baru mau ku ajak travelling tapi masih ragu karna anak ku sedikit agak rewel dan bosenan. Dengan baca artikel ini ada gambaran apa yg harus di bawa dan di lakukan ketika di pesawat nanti. Thanks ka
LikeLike
Sama2 kak.. lgsg praktek yah 😊😊
LikeLike
Pengen nyoba nehh, trip bawa bayii..
Semoga ada kesempatannya, aamiin.
@ai_anggi (instagram)
LikeLike
Aminnn.. bawa bayi trip, ga perlu repot & khawatir 😊😊
LikeLike
Waktu anakku umur 4 tahun aku bawa traveling ke Singapore..memang ribet ya bawaan nya ..namanya anak kecil ga betah lama2 di pesawat.. sekarang Pengen bawa anakku yang baby traveling naik pesawat juga tapi bawa 2 anak lebih ribet kayanya 😀..terima kasih informasinya sangat bermanfaat sekali.. IG : hanideninta
LikeLiked by 1 person
Iya mmg repot.. tp kalo kita siapkan fun2 aj sihh.. 😉😊
LikeLike
Sepengalaman saya waktu bawa anak usia 1 tahun naik pesawat saya pakai kan penutup telinga. Dan lumayan berpengaruh. Buat anak se-fun mungkin, sama seperti yg d tuliskan tadi minum susu atau ngemil itu paling ampuh buat mengatasi anak gak rewel d dalam pesawat.
LikeLiked by 1 person
Tutup kupingnya berupa apa kak? Kayak semacam ear plug gitu?
LikeLike
Iya bisa, tapi wkt itu saya cukup pakai kapas kecil aja ka, hehe
LikeLiked by 1 person
Ohh ic ic.. wah tips baru nihh.. thanks infonya kak 👍🏼👍🏼
LikeLike
Pernah ngerasain juga waktu dulu bawa si kecil mudik ke Jogja pas usia 9 bulan. Kita sampe sewa earmuff untuk memastikan dia gak bakal rewel selama perjalanan, trus dinenenin aja sih menjelang takeoff dan landing…alhamdulillah si kecil anteng dan lebih banyak boboknya selama di pesawat ☺️☺️ ig: @marisaprima
LikeLiked by 1 person
Earmuff itu apa kak? Semacam ear plug?
Jurus menyusui mmg manjur ya👍🏼👍🏼
LikeLike
Setujuuu. Mainan yang bikin anak “sibuk” kayak lego, busy cube itu ngebantu banget deh.
Tambahan tips darurat kalau lupa bawa mainan:
Minta kertas kosong ke pramugari, lalu ajak anak untuk gambar benda benda di dalam atau luar pesawat.
Selain bikin anteng, jadi sambil belajar jugaaa deh. Hihi
Thanks infonya Ci!
LikeLiked by 1 person
Oh iya betul.. iya main gbr2an 👍🏼😊
LikeLike
Bermanfaat sekali infonya, kebetulan saya punya balita jg yg msh 1,5 tahun 😁 – @joceline.nathania
LikeLiked by 1 person
Langsung dipraktekkan ya kak 😄😄
LikeLike
[…] Baca juga: Tips Anti Repot Saat Bawa Balita Naik Pesawat Terbang […]
LikeLike
[…] […]
LikeLike
[…] Tips Anti Repot Saat Bawa Balita Naik Pesawat Terbang […]
LikeLike
Anak saya baru 2 bln kebetulan saya dan istri seneng bgt jalan2 bahkan untuk 3 bln ke depan jga mau ajak si kecil nge camp, berkat tips nya kita gk bingung kalw ajak s kecil naik pesawat, thks tips nya mba
@agofur_09
LikeLiked by 1 person
Ya semoga bermanfaat ya kak.. tinggal nanti kalo ada pengalaman baru naik pswt, share ke kami ya😊🙏🏼👍🏼
LikeLike