Bagaimana Cara Berkunjung dan Meneropong Bintang di Observatorium Bosscha, Lembang?

Di Indonesia mungkin masih belum ada tempat yang khusus dipakai untuk penelitian perbintangan (astronomi) dan luar angkasa selain Bosscha. Tentu sangat menarik jika kita bisa berkunjung ke Bosscha dan tahu lebih dalam mengenai proses peneropongan bintang. Buat anak-anak juga pasti senang, sebab mereka mendapatkan pengalaman langsung bagaimana belajar mengenai bentuk dan penampakan bintang dan benda-benda langit lainnya dengan lebih dekat melalui teleskop.

Sepintas tentang Bosscha

Jadi, Observatorium Bosscha ini adalah sebuah kawasan yang dipakai untuk penelitian ilmiah perbintangan dan luar angkasa yang dikelola oleh Fakultas MIPA Institut Teknologi Bandung. Bosscha sebetulnya bukanlah tempat wisata, cuma sekarang dibuka juga untuk kunjungan umum di beberapa waktu. Ini karena mengikuti perkembangan area Lembang yang sudah jadi kawasan wisata.

01sw

Nama Bosscha sendiri sebetulnya bukanlah gedung kubah yang familier kita kenal pada foto di atas ini. Gedung bulat ini disebut gedung Kupel karena bentuknya setengah bulat, yang kubahnya dapat dibuka supaya teropong besar di dalamnya bisa melakukan peneropongan.

LOKASI BOSSCHA

Kawasan Obsevatorium Bosscha letaknya kira-kira sekitar 15km dari tengah pusat kota Bandung. Waktu tempuhnya (kalo lancar lhoo yaa… hehehe… nggak janji kalo weekend) butuh waktu 45-60 menit melalui Jalan Raya Lembang-Bandung. Patokannya adalah sekitar satu kilometer sebelum masuk kota Lembang, teman-teman harus memperhatikan sisi kanan jalan raya. Cari jalan masuk dengan nama Jalan Peneropongan Bintang. Nah kalo sudah ketemu jalan ini, tinggal masuk tidak sampai satu kilometer kalian sudah temui kawasan Bosscha. Kalo mau gampang, ikuti saja petunjuk Google Maps, itu patokan GPS-nya sudah tepat kok…

Peta area Bosscha (lokasi: https://g.page/bosschaobservatory?share)
bosscha dr jalan raya
Jl. Peneropongan Bintang dari sisi Jalan Raya Lembang – Bandung (sumber: Google Maps)

Waktu Kunjung Bosscha

Bosscha menerima dua jenis kunjungan, yaitu kunjungan grup dan kunjungan perorangan (keluarga). Untuk kunjungan grup dibuka bagi instansi, sekolah, atau lembaga, dan diadakan pada hari Selasa s.d. Jumat. Teman-teman perlu membuat surat resmi dulu kepada pihak Bosscha yang dikirim melalui pos, faximile atau email. Pendaftaran kunjungan diajukan minimal satu bulan sebelum rencana tanggal kunjungan. Selain itu ada beberapa peraturan yang harus kita taati saat berkunjung ke Bosscha.

peraturan.jpg
Beberapa aturan yang berlaku saat berkunjung ke Bosscha (sumber website Bosscha)

Sementara untuk kunjungan perorangan atau keluarga, bisa dilakukan di hari Sabtu, yaitu dari jam 9 s.d. 13. Teman-teman hanya perlu datang saja langsung ke Bosscha, bayar tiket sebesar 15K per orang. Kunjungan ini dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok berlangsung sekitar 1-1,5 jam.

11sw
Bagian dalam gedung Kupel

Kunjungan Siang atau Malam?

Kunjungan yang dijelaskan di atas termasuk kunjungan siang. Sementara untuk kunjungan malam dilakukan di hari Jumat dan Sabtu [update Juni 2020) di tanggal tertentu. Untuk kunjungan malam peorangan/keluarga sebaiknya kalian melakukan booking terlebih dahulu sebab seringkali pesertanya banyak sehingga bisa jadi tidak kebagian tiket.

Kunjungan malam diadakan antara bulan April s.d. Oktober, yaitu saat musim kemarau di mana langit sering cerah. Untuk jadwal kunjungan malam bisa mampir ke website Bosscha ini atau lihat tabel di bawah berikut.

Kegiatan kunjungan malam berbeda dengan siang, karena di malam hari teman-teman bisa melakukan peneropongan bintang. Tapi ingat bukan menggunakan teropong besar yang ada di dalam Gedung Kupel yah.. Jangan berharap demikian 😄😄 untuk kegiatan meneropong kalian akan menggunakan teropong portable, bernama Bamberg.

Mencari penginapan di Lembang? Bisa coba hotel-hotel berikut ini:
The Green Forest Resort, Kawasan Hotel dengan Segala Aktivitas Keluarganya atau
Stevie G Hotel, Kamar Bertema Sepakbola di Bandung Utara

Teropong Besar Zeiss

“Lakon utama” selama kunjungan siang atau malam di Observatorium Bosscha tentulah teropong besar, Teleskope Refraktor Ganda Zeiss. Diameter lensanya 60 cm, panjangnya 11 meter, berat keseluruhannya 17 ton! Itu baru teropongnya aja lhoo yah, belum dengan dudukan dan landasan tempat berdiri yang bisa naik turun itu… Berat banged! Tapi ajaibnya, teropong besar ini bisa digerakkan dengan satu tangan saja.

03sw

Sebetulnya Teleskope Zeiss ini bukan satu-satunya teropong yang digunakan di Bosscha. Ada beberapa teropong dimiliki Bosscha di sekitar kawasan ini, masing-masing punya fungsi dan tujuan penelitiannya. Teleskope Zeiss ini sendiri meski sudah dirakit sejak zaman Belanda, masih merupakan yang terbesar di Indonesia. Tapi dengan ukuran besar tersebut masih dikategorikan teropong kecil kalo di dunia, ckckck…

07sw

Kegiatan Lain

Selain melakukan kunjungan ke rumah Kupel untuk melihat cara kerja peneropongan dengan Teleskope Zeiss, teman-teman juga bisa melihat-lihat beberapa rumah teleskop yang dimiliki Observatorium Bosscha. Jadi bentuknya tidak melulu bulat, ada yang kotak seperti koper atau seperti bentuk rumah biasa. Tapi rata-rata bagian atas rumahnya bisa dibuka.

10sw
04sw

Selesai kunjungan pengunjung akan diarahkan berkumpul dalam di Gedung Multi Media. Di sini bentuknya adalah sesi kelas yang menayangkan presentasi dan video-video mengenai Bosscha sendiri serta pengetahuan umum tentang perbintangan dan tata ruang angkasa.

08sw

Di dalam salah satu sesinya, dijelaskan mengenai deretan teleskop-teleskop selain Teleskope Refraktor Ganda Zeiss yang dimiliki Bosscha. Yang menarik perhatian anak-anak adalah pemutaran video tentang benda-benda langit, yang juga dijelaskan perbandingan ukuran bumi dengan matahari sebagai bintang, dan juga ukuran matahari yang ternyata kecil dibanding bintang-bintang lain yang di jagad raya ini. Wow!

09sw

Lelah berkunjung dan mengikuti kelas, teman-teman yang ingin menyimpan cinderamata kenang-kenangan Bosscha, bisa membelinya di toko souvenir yang berada tepat di sebelah ruang Multi Media ini. Pernak-pernik seperti gantungan kunci, stiker, kaos, atau magnet kulkas dijual di toko ini dengan desain menarik dan harga terjangkau.

Ingin melanjutan liburan kalian ke Ciater sambil berendam air panas, coba resort berikut Gracia Spa Resort, Staycation di Tengah Alam Ciater dan Air Panas Alami

Kesimpulan

Berkunjung ke Observatorium Bosscha bisa jadi alternatif wisata di Lembang dalam bentuk edukasi yang cocok bagi anak-anak dan keluarga. Waktu yang dibutuhkan untuk berkunjung juga tidak memakan waktu yang lama. Cukup 2-3 jam dan itu juga dengan tiket masuk murah. So, daripada hanya wisata bersenang-senang saja di Lembang, kenapa tidak mencoba wisata edukasi ini?

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kontak berikut:

Observatorium Bosscha 
FMIPA Institut Teknologi Bandung
Jl. Peneropongan Bintang, Lembang, Bandung Barat 40391
Jawa Barat, Indonesia
Telpon: +62-22-278 6001
Email: kunjungan@as.itb.ac.id

2 comments

  1. Waktu SMA study tour ke bandung pernah mau kunjungan kesini, tapi pas itu lagi tutup. Kesininya jadi ke cancel deh.

    Jadi ga tahu apa2. Tapi stelah baca ini, jadi nambah wawasan aku. Terima kasih kak.

    @ahmadrz_

    Liked by 1 person

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.