Museum selalu jadi daya tarik tersendiri. Selain mudah dijangkau karena biasanya berada di dalam kota, museum tentu juga sarat ilmu pengetahuan. Nah, salah satu museum di pusat kota Bandung yang sebetulnya sudah dibuka sejak Agustus 2017 adalah Bandung Planning Gallery. Sementara museum lain yang baru saja dibuka di November 2018 kemarin adalah Museum Kota Bandung.

Meski Bandung Planning Gallery ini sudah setahun lebih dibuka tapi kami baru berkunjung ke sana minggu lalu, ketinggalan zaman banged yahh.. hehehe.. Bandung Planning Gallery merupakan sebuah galeri yang menampilkan bagaimana perencanaan perkembangan kota Bandung di masa depan. Galeri ini didirikan supaya masyarakat umum, khususnya warga kota Bandung, tahu bagaimana rencana pemerintah kota Bandung dalam mengembangkan kota Kembang.

Sementara Museum Kota Bandung, meski baru ada dua ruangan yang digunakan tapi isinya menampilkan sejarah terbentuknya kota Bandung. Jadi di museum ini kita bisa melihat cikal bakal cerita dan bagaimana kota berjuluk Paris van Java ini terbentuk, lengkap dengan catatan-catatan sejarahnya.

Lokasi dan Akses

Kedua museum ini letaknya ada di belakang balaikota Bandung. Bandung Planning Gallery berada tepat di sebelah Taman Sejarah. Sementara Museum Kota Bandung ada di seberang Bandung Planning Gallery. Teman-teman hanya perlu menyeberang Jl. Aceh untuk mencapainya. Kedua tempat ini mudah untuk dijangkau karena memang dilalui banyak kendaraan umum.

Jam Buka dan Pendaftaran

Bandung Planning Gallery buka dari hari Senin sampai Sabtu, jam 9 s.d. 16 dengan diselang oleh waktu istirahat siang. Jika hari libur nasional, galeri ini juga tutup. Sementara Museum Kota Bandung buka setiap hari, dari jam 10 s.d. 17. Kedua tempat ini tidak mengenakan biaya apa pun untuk masuk. Teman-teman hanya perlu mendaftarkan data pribadi dan email.

Begitu teman-teman memasuki area penyambutan Bandung Planning Gallery, bagian receptionist akan menyapa hangat dan mempersilakan kalian untuk mendaftar menggunakan komputer yang disediakan. Di sebelah kiri ruang ini terdapat contoh dari kereta gantung yang nantinya akan dibangung di Bandung. Di sampingnya juga terdapat peta ruangan dari Bandung Planning Gallery.

Oh iya, sebelum menjelajah Bandung Planning Gallery, ada baiknya teman-teman meng-install aplikasi Bandung Gallery Planning di smartphone kalian melalui Playstore. Kenapa? Di setiap layar TV, sebagian besar menampilkan penjelasan dalam bentuk teks. Tapi di layar ini juga disediakan QR-Code yang bila kita scan dengan aplikasi tersebut, secara otomatis akan memperdengarkan suara narator yang menjelaskan sama seperti apa yang dijelaskan oleh teks di layar TV. Jadi lebih real dan komunikatif khan, kita serasa dituntun oleh seorang tour guide, tapi virtual guide.

Ruang Utama

Saat teman-teman masuk ke ruang utama Bandung Planning Gallery terdapat sebuah maket besar kontur kota Bandung. Ditampilkan juga lampu LED jalur-jalur pengembangan prasarana transportasi di masa depan, seperti LRT, Monorail, dan kereta gantung. Dengan maket ini, kita jadi kebayang rute-rute cangkupan dari transportasi massal tersebut. Oh iya, sebetulnya ada video mapping-nya tentang sejarah kota Bandung yang disorot ke maket ini, tapi kemarin ini kami coba sepertinya tidak berfungsi. Entah rusak atau memang sengaja dimatikan.

Selain maket besar kota Bandung, terdapat maket lain yang menampilkan area di seputaran jalan ternama dan bersejaraha di Bandung, yaitu Jl. Asia Afrika. Maket ini dilengkapi informasi tentang gedung-gedung heritage yang ada di area tersebut. Tentu dengan interactive tool juga.

Bandung Masa Lampau dan Masa Kini

Alur jalan Bandung Planning Gallery adalah memutar mengikuti arah jarum jam. Bagian pertama yang teman-teman jumpai adalah bagian Bandung masa lampau. Disajikan informasi mengenai kota Bandung di masa lalu, bagaimana pembentukan dataran kotanya, bagaimana komposisi penduduknya, dll. Setelah itu baru juga disampaikan kondisi Bandung masa kini yang ditampilkan dengan layar interaktif touch screen, yang bikin lebih aktraktif dan menarik.

Bandung Smart Urban dan Teknopolis

Pada bagian ini pengunjung dijelaskan melalui layar mengenai konsep pengembangan kota Bandung menjadi kota pintar. Salah satu bentuk pengembangan smart city adalah rencana pembuatan LRT. Nah untuk membayangkan pengunjung bisa mencoba virtual reality dari LRT ini. Saat dikenakan, kalian akan serasa sedang memasuki stasiun, naik ke peron, dan naik langsung di kereta LRT-nya. Pengunjung bisa merasakan sensasi 3 dimensi melalui kacamata VR ini.

Yang lebih canggih lagi, di kawasan timur Bandung, yaitu daerah Gedebage akan dibangun konsep kota Bandung menjadi kota Teknopolis, world class city. Dijelaskan tentang infrakstruktur dan keunggulan-keunggulan dari kota Teknopolis ini. Bahkan maket besarnya juga sudah dibuat dan ditampilkan lengkap dengan detail-detail fasilitas kota yang disediakan. Menakjubkan memang konsepnya!

Ruang Aspirasi Warga

Salah satu ruangan yang menjadi favorit para pengunjung adalah ruang aspirasi. Di sini pengunjung disediakan memo post it dan pulpen, yang bisa diisi tentang harapannya untuk kota Bandung di masa depan atau sumbangsih apa yang ingin mereka berikan untuk pembangunan kota Kembang.

Lucunya, pengunjung justru menulis pesan post it ini untuk menulis harapan pribadi mereka. Ada yang menulis ingin cepat punya pacar, atau cepet lulus kuliah, atau ingin dapat pembimbing skripsi yang baik, hahaha… lucu-lucu sih baca pesan-pesannya. Beberapa pengunjung juga datang dari manca negara, ada yang dari Korea, Inggris, Jepang, dsb. Mereka menuliskan harapan mereka dalam bahasanya untuk Bandung.

Museum Kota Bandung

Kami melanjutkan kunjungan kami menyeberang jalan di depan Bandung Planning Gallery, tepatnya ke satu gedung tua yang merupakan cagar budaya dengan gaya masih khas art deco. Gedung ini di zaman kolonial Belanda adalah sebuah sekolah taman kanak-kanak (Frabelschool). Sebelum dibuka menjadi museum, gedung ini dipakai sebagai kantor Dinas Pemuda & Olahraga.

Tepat di depan Museum Kota Bandung dipasang dua patung kepala dari dua pahlawan wanita nasional asal Jawa Barat, yaitu Dewi Sartika dan Emma Poeradiredja.

Memasuki ruang utama Museum Kota Bandung, teman-teman akan menemui satu ruangan tinggi dengan banyak ornamen seperti kertas-kertas arsip bertebaran di langit. Keren juga nih… Di bagian kiri ruangan ini terdapat timeline peristiwa-peristiwa besar yang menandai terbentuknya kota Bandung. Di balik pintu masuk kalian akan mendapati ilustrasi dari wajah-wajah walikota Bandung yang pernah dan sedang memimpin kota ini. Mmmhh menarik!

Di ruangan kedua Museum Kota Bandung, teman-teman akan mendapati beberapa penjabaran lebih detail dari timeline yang disampaikan di ruang utama. Selain itu diceritakan lebih jauh dengan catatan-catatan sejarah, tokoh-tokoh yang berperan, dan cerita bagaimana akhirnya Bandung bisa jadi kota seperti sekarang.

Kesimpulan

Bandung Planning Gallery dan Museum Kota Bandung merupakan tempat yang cocok bagi keluarga, perorangan atau pun kelompok untuk dikunjungi. Di sini semua orang bisa belajar tentang perencanaan sebuah kota dan juga bagaimana bentuk galeri masa depan dari kota Bandung. Selain itu kita bisa belajar sejarah masa lalu dari kota Bandung.

Bagi teman-teman yang sedang bermain di wilayah pusat kota Bandung atau menginap di salah satu hotel di Kawasan Jl. Merdeka, Jl. Dago, Jl. Riau dan sekitarnya, Bandung Planning Gallery dan Museum Kota Bandung ini patut dikunjungi dan sayang untuk dilewatkan.

Yuk, segera jadwalkan mampir kalo kalian teman-teman berencana ke Bandung. Tidak perlu waktu lama kok untuk menjelajahinya dan yang asyik, gratis!