November 2018 yang lalu, kami sekeluarga mendapatkan kesempatan berlibur ke Bali. Bersyukur kami bisa berlibur selama enam hari di Bali, satu hal yang tidak kami sangka-sangka sebelumnya. Di hari kelima dari liburan kami, kami mendapat jadwal kunjungan ke Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park. Ini memang tempat wisata yang bukan baru, tapi tetap saja kami antusias mengunjunginya karena ingin sekali melihat dari dekat patung GWK yang baru.
Pagi-pagi kami sudah dijemput bus di hotel. Setelah bermain sebentar di Tanjung Benoa kami langsung meluncur ke bagian selatan pulau Bali. Area selatan ini merupakan dataran terendah yang ada di pulau Dewata sehingga cuacanya panas dan kering. Jika teman-teman bermain ke area ini maka harus siap-siap bawa payung dan topi yah.. Untungnya, panas matahari ini seakan sirna saat di tengah perjalanan dari kejauhan kami bisa melihat satu sosok patung megah berdiri tegak di dataran Bali… wahhh, keren banged dah! Bahkan dari sekitaran bandara Ngurah Rai pun, patung GWK ini sudah terlihat.
Tidak perlu waktu lama untuk mencapai GWK dari Tanjung Benoa, hanya sekitar 30 menit dengan berkendara bermotor. Sewaktu hampir memasuki area GWK Cultural Park, landskap dataran batu kapur langsung menyeruak. Lahan yang dulunya bekas tambang kapur yang sudah terlantar, sekarang sudah dipugar cantik dengan taman-taman hijau. Area lobby pintu masuk yang disebut Plaza Kencana, sudah dididirikan beberapa bangunan berhiaskan lukisan dinding besar Hanoman dan tokoh-tokoh dari kisah pewayangan. Di paling depan berdiri pula replika GWK dengan ukuran kecil, seakan ingin menemani sang kakak GWK di belakang sana.


Selepas berfoto-foto di area pintu masuk, kami segera masuk ke dalam dan menemui semacam jalur terbuka panjang melintang dari pintu masuk. Pada jalur ini di kanan kirinya berdiri tenan restoran dan kafe, serta toko cinderamata. Ada juga amphitheatre yang dipakai untuk melakukan pertunjukan tarian kesenian. Jadwal pertunjukannya hampir di setiap jam ada dan menampilkan beragam tarian tradisional dari Bali.
Puas berkeliling di area tersebut, saya pun memasuki Plaza Wisnu dan Plaza Garuda. Di sini kami harus menggunakan tiket. Kebetulan tiket kami sudah dibelikan oleh rekan kami. Harga tiketnya tidak mahal menurut kami, yaitu 75K per orang, itu sudah termasuk menonton pertunjukan, bioskop anak, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Kami pun naik ke bagian atas plaza yang merupakan bagian yang saat ini masih dipertahankan oleh pengelola GWK Cultural Park, yaitu kedua patung kepala dari Dewa Wisnu dan Garuda. Dari ketinggian plaza ini, kita bisa melihat di kejauhan patung GWK yang baru, view landscape yang memesona!


Turun dari Plaza Wisnu, kita akan berada di area Lotus Pond di mana kita bisa melihat GWK dibingkai oleh tebing-tebing batu kapur. Ini sungguh indah dan spot ini begitu Instagramable, banyak sekali pengunjung berfoto di area ini dan mengunggahnya ke sosmed mereka. Jika ingin lebih dekat lagi ke patung GWK dan menikmatinya suasana tepat di bawah patung besar itu, kita perlu berjalan sekitar 5-10 menit lagi.

Cuaca di sini bisa sangat terik apalagi di siang hari. Sebetulnya bagi pengunjung juga disediakan bus dominan berwarna merah yang disebut GWK Loop. Bis ini bisa ditumpangi dengan membayar tiket sebesar Rp. 20.000,- per orang. Bis ini akan membawa kita dari lobby menuju patung GWK besar yang baru dan juga ke area-area di seputaran GWK Cultural Park. Cukup menghemat energi sih kalau kita datangnya di tengah siang hari bolong.


Akhirnya saya sampai tepat di bawah patung GWK. Arena di bawah patung ini pernah dipakai untuk acara pembukaan IMF meeting dan gala dinner-nya. Dapat saya bayangkan betapa acara itu menjadi begitu berkesan bagi para tamu delegasi IMF karena mereka menyaksikan pembukaan acara meeting di bawah naungan sayap GWK. Sungguh membanggakan bahwa kita sebagai bangsa Indonesia dengan dukungan dari pemerintahan Presiden Jokowi akhirnya berhasil membangun dan memiliki patung ketiga tertinggi di dunia ini. Dan lebih membanggakan lagi, patung GWK ini bisa menjadi saksi sejarah dari berlangsungnya event internasional IMF yang sangat berpengaruh di dunia.

Sayangnya untuk saat ini patung GWK masih belum bisa kita masuki. Rencananya baru di tahun 2019 nanti akan dibuka Gedung yang ada di bagian bawah patung GWK ini. Menurut kabar, di dalam patung GWK terdiri dari 30 lantai dan pengunjung bisa masuk sampai ke lantai 23 di mana kita bisa melihat pemandangan di seputaran GWK bahkan sampai ke dataran utama Bali.
Di akhir perjalanan, sebagai warga negara Indonesia, saya turut berbangga atas berdirinya patung GWK yang baru. Patung GWK sungguh merupakan maha karya yang dirancang oleh anak bangsa Bapak Nyoman Nuarta dan dibentuk dari satu per satu keping pahatan tembaga dan baja. Semuanya membutuhkan ketelitian, ketekunan, dan kerja keras. Sungguh saya salut dengan patung GWK, ini patut kita banggakan lho! Yuk ahh guys, kita berkunjung lagi ke GWK, belum puas rasanya kemarin!
Garuda Wisnu Kencana Cultural Park
Jl. Raya Uluwatu, Ungasan, Kuta Selatan
Badung 80364, Bali-Indonesia
Telpon: +62 361 700 808
Email: info@gwkbali.com